National Trust Game Experience - Babas' Idea

National Trust Game Experience

Sinabung Team
Entah kenapa saya tergerak hatinya untuk menulis mengenai pengalaman saya yang satu  ini. Tepatnya tanggal 18-19 Januari 2012 yang lalu,saya  bergabung dengan sebuah  tim yang bernama Sinabung USU untuk mengkuti sebuah lomba nasional yaitu Tust By Danone.

Trust By Danone adalah lomba yang dirancangn oleh perusahaan Danone untuk memberikan pengalaman layaknya seorang direktur dari perusahaan kepada masing-masing peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Ajang ini diikuti oeh universitas-universitas terkemuka di Indonesia seperti UI, UGM, ITB, UNDIP, Unpad, USU, Samratulangi
dll. USU adalah satu-satunya universitas yang berasal dari pulau sumatera dalam ajang ini. Untuk bisa melaju ke tahap nasional kami harus melewati beberapa tahapan seleksi, dimulai dari seleksi berkas, tes tertulis dan wawancara untuk seluruh tim.Masing-masing tim terdiri dari lima orang.  Kelima orang ini akan bertindak sebagai CEO, HRD, Finance director, Operational director dan Marketing director.

Semua mekanisme dan pelaksanaan kegiatan ini menggunakan bahasa Inggris. Kelompok tempatku bergabung terdiri dari orang-orang dari disiplin ilmu yang berbeda. Reviana Revita Sari sebagai CEO ( Teknik Kimia ’09), Rizky Arfani sebagai Finance Director ( Managemen Keuangan ’08), M. Agus Salim Kaban sebagai HRD ( Ekstensi Kimia ’10), Andre Kurniawan sebagai Operational director (Ekstensi Farmasi ’11) dan Saya Basrah Nasution sebagai Marketing Director ( Ilmu Komputer ’09). Ada empat tim mewakili USU ke ajang nasional di Jakarta pada waktu itu, yang bertempat di Hotel Bidakara. Perwakilan UI ada lima tim selebihnya dari universitas lain terdiri dari tiga bahkan satu tim saja.

Untuk lolos ke tahap ini kami melakukan strategi seperti sharing dengan para pemenang tahun lalu yang berasal dari USU.  Kami juga mempersiapkan pengetahuan terkait bidang masing-masing yang akan sangat membantu ketika lomba berlangsung. Cerita menarik pengalaman ini begitu menakjubkan. Menariknya mulai dari bandara, pagi itu tepatnya 18 januari dipagi hari saya diantar oleh teman saya bang zay, beliau adalah senior saya dikampus.  Sesampainya dibandara bang Agus meminta bang Zay untuk membelikan sarapan buatnya, bang Agus belum sempat sarapan pagi itu. Selain sarapan beliau juga menitip dibelikan peniti dan karton untuk persiapan atribut yel-yel sinabung tim yang akan dilaksanakan di acara gala dinner malam hari. Bang Zay dengan tulus just fine menerima instruksi dari bang Agus.

Terlalu lama menunggu  tiga teman saya lainya ( Revi, Andre, Rizky) berangkat lebih awal menuju ruang tunggu keberangkatan. Lama menanti bang zay tak kunjung datang. Ketiga teman saya tadi memasuki pesawat lebih dahulu dengan harapan kami juga akan segera  menyusul. Kami masih menunggu kedatangan bg Zay , dari tadi saya memegang sebuah helm yang harus dikembalikan kepada bang Zay. Waktu semakin menipis , nama kami telah berkali-kali disebut oleh petugas bandara agar segera menuju pesawat.

Kami masih tetap menunggu.

Belakangan kami mengetahui bahwa bang Zay takkan mungkin datang sesuai harapan kami , karena ternyata beliau ditilang polisi tepatnya disimpang polonia. Kami berlari layaknya pemain film action menuju pesawat sesegera mungkin , namun apa yang kami dapatkan, kami tak diizinkan lagi menuju pesawat karena telat , kami berusaha melobi pak Pilot melalui petugas di boarding pass namun hasilnya nihil. Tak tergambarkan bagaimana rasanya saat itu, lantas bagaimana lagi ? putus asa? Tidak. Kami tidak menyerah begitu saja. Kami mengunjungi bu suvervisor agar diberi kesempatan untuk berangkat pada jadwal penerbangan berikutnya. Berusaha melobi semaksial mungkin kami hanya diberi uang kembali 50 % dan hanya  jika kami bersedia berangkat dengan pesawat mereka. Dengan konsekuensi ini kami tentunya tak bisa berangkat ke Jakarta.
              
Akhirnya kami menghubungi paniti mbak Dinda lewat handphone dan menceritakan semuanya . Beliau belum memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan kepada kami berdua dan kami harus menunggu jawaban darinya karena dia harus berdiskusi lagi dengan para panitia lainnya.

Ketiga teman saya yang berada dalam pesawat pastinya tidak bisa menikmati penerbangan mereka dengan tenang. Mereka hanya bisa berdo’a untuk kami. Ketiga teman kami telah sampai di Bandara Soekarno Hatta Jakarta dan kami berdua masih menanti sebuah jawaban di bandara Polonia Medan.

Handphone berdering ,dari mbak Dinda. Beliau mengirmkan sebuah SMS bahwa kami diberi kesempatan kedua. Kami dibelikan tiket pesawat baru secara Online dan kami diberikan kode tiket lewat SMS tadi. Perjuangan belum berakhir. Petugas check in meminta kami menunjukkan ID card, saya tidak bawa KTP tapi punya KTM di dompet dan akhirnya saya lolos mendapatkan tiket, berbeda dengan bang Agus koper, dompet dan tasnya telah dibawa ke Jakarta oleh teman kami yang lebiha awal berangkat.

Satu-satunya cara adalah mengurus surat keterangan kehilangan barang ke petugas polisi bandara polonia. Aku menunggu bang Agus didalam bandara. HP ku yang lowbat menghambat komnikasi kami. Saya harus mencari colokan listrik segera dan berusaha tetap berkomunikasi dengannya.  Keberangkatan untuk pesawat kami telah dipanggil oleh petugas bandara beberapa kali. Akhirnya bang Agus muncul dan kami siap antri menuju pesawat , kami pun menjadi dua orang paling terakhir yang memasuki pesawat, kesalahan yang sama hampir terjadi. Tetapi seperti itulah scenario hidup yang digambarkan Allah kepada kami, kami telah di uji kesabarannya sebelum bertanding. Ada yang istimewa dibalik tantangan ini, seluruh peserta se Indonesia berangkat menggunakan pesawat dengan kelas yang sifatnya ekonomis tetapi  kami berdua berada di pesawat yang menyediakan pelayanan paling eksklusif.
              
Kami memang telat sampai di Jakarta tetapi bukan berarti kami ketinggalan acara karena ternyata di Jakarta mereka belum bisa melaksanakan kegiatan apapun berhubung kamar hotel belum selesai disiapkan untuk para peserta. Teman-teman saya sedikit kacau perasaanya terkait aksi yel-yel gala dinner nanti malam karena atribut kami yang kurang lengkap. Kami tetap saling menyemangati dan menunjukkan kekompakan , bagaimanapun juga kami harus menunjukkan pesona  budaya Sumatera Utara saat acara berlangsung. Kami mengangkat tema budaya Sumatera Utara untuk masalah penampilan, bang Agus menggunakan busana Karo, saya mengenakan ulos batak yang medan banget, ketiga teman saya lainnya mengenakan busana melayu yang dipadu dengan atribut ulos batak.
              
Lenyap sudah kegelisahan seharian dan berbuah sebuah ketakterdugaan ternyata kami masuk kedalam kategori 10 besar yel-yel terbaik. Kami satu-satunya dari USU yang masuk nominasi ini. Meski atribut peniti dan karton tidak dapat dihadirkan akhirnya rasa kekecewaan ketiga teman saya terobati dan kami pun siap untuk bertempur di ajang trust game pada event trust day yang merupakan lomba utama dan diadakan besok hari.
              
Di acara trust day, kami memasuki sebuah kabin masing-masing untuk setiap tim se Indonesia. Kabin ini bebentuk segi empat seperti ruang ganti pakaian di mall. Kami berlima siap menerima tantangan game. Kami diberikan sebuah kasus bisnis , kami harus membuat analisi SWOT untuk masing-masing bidang, membuat strategic direction serta action plan. Kami juga harus memikirkan CSR ( Coorporate Social Responsibility) yang akan kami lakukan sebagai petinggi perusahaan. Pelaksanaan game ini berlangsung selama kurang lebih enam jam , kami diberikan waktu istirahat dan ambil makanan sepuas mungkin disaat game berlangsung. Kami benar-benar diajak bertindak dan berpikir layaknya seorang direktur perusahaan.
              
Sebuah pengalaman luarbiasa yang tidak pernah ku duga, hidup ini penuh kejutan dan rahasia ,kita tidak pernah tahu hal apa yang akan terjadi dalam pengalaman hidup kita , yang pasti kita diperintahkan  untuk berusaha agar mendapatkan takdir terbaik dalam pengalaman hidup. Semoga Sinabung USU tetap eksis dan menajadi tim ter AKBAR ( Andre, Kiki, Basrah ,Agus, Revi )  di kalangan Mahasiswa USU.
Semoga menginspirasi, I hope


Note: sekarang saya memiliki blog baru untuk tulisan-tulisan khsusu mengenai "earning money nonline, kalian bisa akses di https://catatanbabas.blogspot.com
Open Comments
Close Comments

0 Response to "National Trust Game Experience"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Booking.com

Iklan Tengah Artikel 1

Booking.com

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel